Senin, 13 April 2009

Kuingat layang-layang...


Layang-layang, layangan, atau wau pasti akrab dengan masa kecil kita. Bentuknya lembaran tipis berkerangka bambu. Benda lucu ini diterbangkan ke udara dan terhubung dengan benang pengendali. Ia bergerak karena kekuatan hembusan angin. Dari sumber yang kubaca, katanya si ada dua jenis layang-layang. Ada layang-layang hias (dalam bahasa betawi disebut koang), ada juga layang-layang aduan (laga). Dua-duanya pernah kulihat. Dua-duanya asyik!

Layang-layang adalah permainan jadul. Why? Permainan ini dah dimainkan di Cina sekitar 2500 Sebelum Masehi. Tua bener ya? Di Indonesia, catatan pertama mengenai layang-layang berasal dari sejarah melayu pada abad ke-17. Catatan ini menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan. Nah, dari Cina, permainan layang-layang menyebar ke Barat hingga kemudian populer di Eropa. Layang-layang terkenal ketika dipakai oleh Benjamin Franklin ketika ia tengah mempelajari petir.

Layang-layang lebih dari sekedar permainan. Benda ini juga dipakai untuk alat bantu penelitian cuaca. Ini dah dilakukan sejak abad ke-18 lho! Seperti tadi dah dibahas, Benjamin Franklin memakai layang-layang yang terhubung dengan kunci untuk menunjukkan bahwa petir ngebawa muatan listrik. Saat ini, layang-layang raksasa dari bahan sintetis telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat penggunaan bahan bakar. Wuaaa! Hebat ya?


Meski waktu kecil aku ga pernah jago main layang-layang, musim permainan ini selalu kutunggu. Saat angin berhembus dan matahari sore mulai pamit, banyak anak-anak berlarian ke lapangan. Kalau aku sih naik tangga ke atap rumah sambil menyoraki anak-anak bermain layang-layang. Sungguh memberi semangaaat! Buat yang punya gambar layang-layang yang lucu… Mau duong…

2 komentar:

  1. kenapa layang-layang amel? apakah dikau ingin bisa terbang tinggi, bebas seperti layang-layang? awas, ntar putus hehe

    BalasHapus
  2. ga tau Uni... Tiba-tiba kepikiran bgt pengen naik d atas genteng, sambil ngeliat org main layang2.. hehe! Sante uni, aq pake gelasan yang harganya 2000 kok, kuat euy! hehe!

    BalasHapus