Minggu, 12 April 2009

TIGA januari hidupku berubah...

Tanggal itu aku menikah, suatu hal yang tertunda sejak tahun 2001. Mulai saat itu juga hidupku berubah. Aku yang sekarang secara fisik tidak bekerja kantoran. Aneh juga pada awalnya. Memang, banyak orang meragukanku bisa menjadi ibu rumah tangga. Sepertinya itu juga memengaruhiku... Aku jadi bosan dan bosan. Baru beberapa saat jadi ibu rumah tangga, aku merengek pada suamiku. 'Mas, aku mau kerja. Bete di rumah'. Mimik agak panik tak bisa ia sembunyikan dari wajahnya. Setelah 24 jam berlalu, ia bawakan aku benda putih berukuran 5 x 9 cm: Modem. Inilah yang membantuku mewarnai hari. Hakikatnya, bekerja memang bukan untuk memenuhi pundi-pundi. Aku minta diizinkan bekerja untuk membuatku berguna, berbagi, dan mendapatkan. Sekarang hidupku lebih berwarna. Terima kasih soulmate. Hehehe!

5 komentar:

  1. sorry...aku salah satu orang yang "kurang percaya" kalo mbak amel bisa diem di rumah sebagai ibu rumah tangga...dan hanya ibu rumah tangga...
    and i know that u r dreaming 2 be a great writer...
    hope it will come true soon...
    smoga perubahan dalam hidupmu awal tahun kemaren bisa membawa berkah yang lebih banyak...insyaallah...
    inget janjimu mbak??? kalo umur 30 bakalan lebih sukses dibanding ketika di kantor dulu???
    u have 2 prove it sist...apalagi dukungan suami dah full...heheheh...
    sukses...

    BalasHapus
  2. Makasi ya, bu.. Amiin. Kupikir, aq juga bakalan jejaki jalan yang ga mudah. Targetku sekarang berubah: rumah. Sante Nov, kita bakal ketemu lagi. Dan saat itu, kamu dan aq sukses. Hehe!

    BalasHapus
  3. yang penting bukan punya pekerjaan tetapkan, tapi tetap bekerja. seperti tidak harus berpenghasilan tetap, tapi tetap berpenghasilan hehe

    BalasHapus
  4. setuju! taile...yang jadi asistem dokter... mmmuahh!

    BalasHapus
  5. hehe maklum, sedang tidak punya penghasilan tetap nih. tapi alhamdulillah masih tetap berpenghasilan (kelihatannya begitu, walau dananya belum cair)

    BalasHapus