Selasa, 14 April 2009

Cerita tetsu ^o^

Tetsu al-hadid. Itu namanya laptopku. Besi...besi...memang dua kata dengan dua bahasa berbeda itu artinya sama: besi. Sesuai sifatku, keras kepala. Gadget seberat 2,2 kg ini memang lemot, tapi aku tetap cinta. Ini karena aku sungguh berjuang mendapatkannya. Tidur 2 jam sehari selama 10 hari di bulan Mei 2008. Buah kerja kerasku, benda keras ini.

Black iron, still d one. Ia menghantarkanku menjemput rizki lainnya. Tanggal 28 Juni 2008, Ridwan si sholeh, adikku, membawa semangat juang ke kelopak hatiku. Ia bilang, "Lo, ada lomba nulis naskah dari DIKNAS, hadiahnya (biip). Gede juga pikirku. Serta merta, aku minta ia melesat ke kampusnya. Di perpustakaan UI, tangan kekarnya mencatat semua persyaratan lomba. Aku pun meneruskan langkah rutinku tiap sabtu, mengaji. Pulangnya, kutanya kembali ke adikku tentang lomba itu. Dia bilang, "Nelo sanggup ga? Naskah ini mesti ngumpul hari senin besok". HAA?!

Kukumpulkan semangat, untungnya ada si Tetsu. Mempermudah kerjaku. Kupilih tema naskah yang memang kukuasai karena ini hobiku: jajan. Kubuat target, 2 x 24 jam (minus 9 jam, karena hari sudah menjelang petang) naskah harus sudah jadi. Kubentuk tim: aku ke warnet nyari artikel dan gambar, adikku bantu mengetik, adikku yang satu lagi membuat ilustrasi. Dan... jam 2 pagi naskah selesai, alhamdulillah tinggal di-print. Kunyalakan printer, "Harus cepat nih, takut nanti ada trouble," pikirku. Ternyata eh ternyata, virus jelek dan jahat menghapus naskah yang kubuat. HAA?! Lemas... Zat besiku menipis, karena sel darah merah yang harusnya dibuat tubuhku saat tidur d tengah malam tak dibentuk (kan aku ga tidur selama 2 malam, red.). Aku mau tidur ajaaaa!

Ga bisa tidur ternyata! Susye euy! Ga tenang. Aku pun mulai ngumpulin semangaat. Itu saja yang membuatku tetap sadar. Aku adalah tetsu!

Jam 6 pagi semuanya selesai di-print... Di jam makan siang 30 Juni 2008 itu, kuposkan naskah.

Oktober 2008, aku dipanggil DIKNAS karena jadi nominator pemenang lomba. Pertama kalinya aku ke hotel di bumi Parahiyangan (tadinya aku tinggal di Depok dan belum pernah ke Bandung), dan aku pun bisa memenangkan ridho Alloh untuk mulai jadi penulis. Meski masih cupu...

Fa iza azzamta fa tawakkal 'alallah...

2 komentar:

  1. setelah semua 'kesulitan' itu, kemenangan terasa sangat berartikan. tetap semangat mel :)
    awas jangan kebanyakan begadang, ntar stok zat besinya habis :p

    BalasHapus
  2. Uni...aku cinta padamu!! Drmu yang paling srg dateng k blogku..paling perhatian! Makasi yaaa, Cin...

    BalasHapus